Begini Caranya Mendapatkan Ide Konten Media Sosial untuk Brand Kamu
1. Tetapkan tujuan kontenmu
Setiap konten yang kamu buat, baik itu berupa email atau postingan media sosial, harus membantu mencapai tujuan bisnis yang telah kamu bangun. Jadi, sebelum kamu memulai proses brainstorm untuk mencari ide konten, kamu perlu menentukan apa yang ingin kamu capai. Sebagian besar pemilik brand mencoba untuk:
- Meningkatkan brand awareness
- Mencari pelanggan baru
- Meningkatkan konversi
- Meningkatkan interaksi dengan pengguna
- Upsell atau cross-sell
- Membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan
Terdapat rumus yang sudah banyak digunakan orang-orang di bidang marketing, yaitu rumus SMART. Membuat rancangan konten dengan metode SMART dapat membantu kamu merencanakan dan mengatur waktu kamu secara efisien, dan yang terpenting, mendorong kamu untuk mendekati pembuatan konten secara strategis. Dengan sasaran yang jelas, kamu dapat memutuskan jenis konten apa yang perlu kamu buat.
SMART disini meruakan sebuah metode untuk merancang goal setting dalam strategi pemasaran. SMART sendiri singkatan dari S: Spesific, M: Measurable, A: Attainable, R: Relevant, dan T: Timely.
Contoh buruk:
- Dapatkan lebih banyak langganan buletin
- Tingkatkan lalu lintas situs web
Contoh yang baik:
- Tumbuhkan daftar buletin produk sebesar 20% sebelum 1 Juli
- Tingkatkan lalu lintas situs web organik sebesar 15% pada 31 Maret
Terlihat jelas perbedaan antara dua contoh di atas. Contoh yang baik menunjukkan statistik seperti berapa besar tujuan yang ingin dicapai serta tenggat waktu yang ingin dikejar. Sementara contoh pertama tidak menunjukkan target persen dan waktu yang jelas, hal ini membuat kamu dan tim kesulitan untuk mencapai tujuan karena tidak adanya target yang jelas.
2. Buat konten musiman
Konten musiman cocok diselipkan dalam kalender kontenmu supaya menambah variasi konten yang ada. Banyak audiens akan jenuh jika terus-terusan diberikan konten produk dan konten jualan lainnya. Walaupun konten musiman ini bisa kamu selipkan dengan produk yang kamu jual, setidaknya kamu bisa berkreasi dengan membangun cerita yang berkaitan dengan hari yang dirayakan.
Katakanlah kamu memutuskan untuk membuat konten tentang tahun baru. Untuk memanfaatkan minat topik yang berkembang, kamu mungkin menyebarkan konten tersebut selama bulan Desember dan Januari, dan kamu harus mulai mengerjakan draf kamu sekitar bulan Oktober atau November.
Buatlah rancangan kalender yang menunjukkan hari-hari besar di setiap bulannya dan tambahkan ke kalender editorial kamu. Jadwalkan publikasi konten musiman setidaknya sebulan sebelum liburan yang sebenarnya, seperti lebaran, natal, dsb.
3. Tanyakan kepada audiens tentang konten yang mereka inginkan
Apabila brand kamu sudah memiliki cukup audiens, mungkin akan lebih mudah bagi kamu membuat polling dan Q&A di media sosial terkait jenis konten yang disukai oleh followers kamu. Jika brand kamu terbilang baru, kamu bisa melakukan riset dengan melihat brand-brand sejenis dan mempelajari strategi konten mereka.
Setelah kamu membangun cukup audiens, cara paling efisien untuk menentukan jenis konten yang diinginkan audiens kamu adalah dengan bertanya. Ada beberapa cara kamu dapat secara aktif terlibat dengan pembaca kamu untuk mendapatkan umpan balik mereka.
Cara termudah adalah dengan menggunakan polling media sosial. kamu dapat menggunakan fitur polling di Facebook, YouTube, Twitter, dan Instagram Stories untuk terhubung dengan audiens kamu. Sarankan mereka dua ide konten dan tanyakan mana yang lebih mereka sukai untuk dibaca, atau tanyakan pendapat mereka tentang konten terbaru kamu. Feedback sederhana seperti ini dapat mengarahkan kamu ke arah yang benar saat kamu mencari ide konten baru.
Jika kamu siap untuk mulai mendengarkan audiens kamu, berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat kamu ajukan untuk memulai:
- Jenis konten apa yang kamu sukai?
- Bagaimana kamu menikmati sesi Instagram Live terbaru kami?
- Bagaimana kamu menikmati posting blog ini?
- Apakah kamu ingin melihat lebih banyak konten seperti ini?
- Siapa yang harus kita wawancarai selanjutnya di podcast kita?
- Apa posting blog favorit kamu untuk dibaca?
- Topik apa yang kamu ingin kami tulis lebih banyak?
- Postingan blog kita selanjutnya tentang apa?
- Siapa yang harus kami ulas selanjutnya di saluran YouTube kami?
Gunakan feedback ini untuk membentuk strategi konten kamu sesuai dengan kebutuhan audiens kamu. Mungkin posting blog kamu menarik dan bermanfaat, tetapi pelanggan kamu lebih suka melihatnya dalam format video, dan berbagai insight lainnya.
4. Analisis konten yang telah ada
Sebelum kamu mulai mencoba ide konten baru kamu, luangkan waktu sejenak untuk memahami seberapa baik kinerja konten kamu saat ini.
Perhatikan struktur, format, dan komunikasi tiap konten. Perhatikan jenis konten seperti apa yang banyak menarik traffic dan mana yang tidak. Penyelaman mendalam ke dalam konten berkinerja terbaik kamu dapat memberi kamu gambaran tentang topik apa yang paling menarik bagi audiens target kamu.
Lakukan penilaian konten serupa di akun media sosial kamu juga, cobalah untuk memahami apa yang membuat konten tersebut disukai oleh audiens kamu. Melakukan hal ini akan membantu kamu membentuk strategi konten dan memahami jenis konten apa yang harus kamu fokuskan lebih banyak.
5. Ikuti konten populer di niche kamu
Tren besar bisa muncul kapan saja di media sosial. Jadi, kamu harus hati-hati mengikuti berita dan tren industri. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan mengawasi konten yang dibuat dan dibagikan oleh kompetitor, influencer di niche kamu, dan target audiens kamu setiap hari.
Jika kamu memperhatikan bahwa beberapa bisnis di niche kamu berbicara tentang topik tertentu, kamu juga harus ikut-ikutan sebelum terlambat. Tugas kamu di sini sederhana: tulis tentang hal yang sama (atau serupa), tetapi tulislah dengan lebih baik, apakah itu berarti menyertakan informasi yang lebih mendetail, menampilkan contoh kehidupan nyata, atau membuat struktur yang lebih baik.
Luangkan waktu untuk membaca bagian komentar dari berbagai konten. Pembaca mungkin memiliki beberapa pertanyaan di dalam kolom komentar, itulah kesempatan kamu untuk menawarkan jawaban melalui konten atau produk kamu.